Proses Terjadinya Petir Menurut Ilmu Pengetahuan

Petir merupakan salah satu fenomena alam yang terjadi ketika hendak atau saat terjadinya hujan. Power atau energi yang dihasilkan oleh petir sangat besar terbukti dari kerusakan yang ditimbulkan jika petir menyambar benda atau mahluk dipermukaan bumi. Suara yang menggelegar dan kilat yang menyambar membuat hati miris bagi yang melihat dan mendengar saat fenomena alam ini beraksi. Bagi kalangan ilmuwan fenomena petir dari dulu hingga kini menjadi salah satu obyek penelitian yang sangat menarik untuk digali rahasia yang terkandung didalamnya.

Menurut ilmu pengetahuan yang bersumber dari penelitan para ahli tadi, proses terjadinya petir bisa dijelaskna sebagai berikut:

Proses Ionisasi

Ionisasi adalah proses berubahnya suatu suatu zat.molekul/atom menjadi ion-ion yang bermuatan listrik baik positif atau negatif. Ion-ion listrik yang terbentuk di awan terjadi karena proses perubahan yang terjadi pada gas menjadi cair, es (padat) menjadi cair, cair menjadi gas dan cair menjadi es. 


Gesekan Antar Awan

Hembusan angin menggerakan awan-awan sesuai arah angin. Saat awan-awan ini bergerak atau berpindah terjadi pergesekan antar awan sehingga terbetuklah elektron-elektron bebas. Jika awan yang berkumpul dalam jumlah yang banyak dalam satu wilayah jumlah elektron-elektron ini bertambah semakin besar. Sehingga loncatan listrik antar awan bisa terjadi, proses ini dikenal sebagai Petir yang terjadi antar awan ke awan.


Terjadinya Petir Dari Awan Ke Bumi

Menurut teori suatu benda/zat akan bersifat netral yaitu memiliki muatan negatif dan postif yang sama. Saat terjadinya Petir yang menyambar ke bumi/tanah adalah merupakan proses alami awan untuk menetralkan kandungan muatan listriknya. Awan dalam menetralkan dirinya bisa dengan ke awan lagi (petir antar awan) atau ke bumi.

Loncatan listrik akan terjadi dari awan ke bumi menurut para ahli jika terjadi perbedaan tegangan listrik hingga 10 juta volt. Udara akan bersifat konduktor/menghantarkan listrik jika di aliri listrik 3 juta volt per meter. Bahkan menurut penelitian baru cukup 200.000 volt udara sudah bisa menghantarkan listrik, karena saat terjadi hujan atau badai udara bisa lebih bersifat konduktor karena proses ionisasi udara dengan elektron. Itulah teori mengapa saat terjadi petir terlihat kilat (loncatan listrik) seperti berbentuk zig-zag (tangga). Karena proses ionisasi di udara berbeda-beda sehingga sifat konduktor yang dimiliki udara juga berbeda.

Mengapa kilat bentuknya zig-zag


Demikian teori-teori mengenai proses terjadinya petir menurut ilmu pengetahuan. Bisa kita bayangkan efek dan kerusakan yang ditimbulkan jika sambaran petir yang mengandung listrik juatan volt mengenai benda atau mahluk hidup dipermukaan bumi. Sebagai salaah satu ikhtiar manusia untuk mengurangi resiko sambaran petir yaitu dengan memasang alat Penangkal Petir. Pemasangan alat penangkal petir ini harus dilakukan oleh profesional agar sesuai standar dan daya tangkalnya maksimal.